Sunday, December 6, 2009

Tersandung Paten, Nasib BlackBerry di Ujung Tanduk

Washington - Produsen BlackBerry, Research in Motion (RIM) tersandung masalah hak paten. Jika terbukti melanggar, ponsel pintar besutan perusahaan asal Kanada yang popularitasnya tengah bersinar itu terancam diblokir di Amerika Serikat (AS).

Gugatan atas tudingan pelanggaran hak paten ini didaftarkan oleh sebuah perusahaan bernama Prism Technologies di pengadilan federal Nebraska. Selain itu, Prism Technologies juga melaporkan masalah ini ke Komisi Perdagangan Internasional (Internasional Trade Commission/ITC).

Laporan ke ITC ini dapat berbuntut pada pemblokiran BlackBerry di Amerika Serikat, yang berarti BlackBerry terancam tidak dapat lagi melenggang di pasaran AS.

Dalam gugatannya, Prism Technologies menuding bahwa Blackberry Enterprise Solution dan sistem autentifikasi nirkabel RIM telah mencederai hak patennya.

Namun untuk membuktikan apakah RIM memang telah melanggar hak paten Prism Technologies, ITC masih membutuhkan waktu sekitar 15 bulan untuk menyelidikinya.

Karyawati Bank Dipecat Gara-gara Pakai Jilbab

Probolinggo - Seorang karyawan BPR Bank Angga Kota Probolinggo bernasib malang. Wanita yang sudah bekerja selama 14 tahun ini dipecat oleh perusahaannya bekerja lantaran memakai jilbab.

"Saya dipaksa membuat surat pengunduran diri oleh pihak perusahaan," ujar korban, Tanty Wijiastuti (36), warga Jalan Mastrib, Senin (7/12/2009).

Tanty menceritakan, dirinyas mulai memakai jilbab sejak tanggal 23 Nopember 2009 lalu. Namun begitu mengetahui karyawatinya memakai jilbab, pimpinan Cabang BPR Bank Angga, Dwi Indrawati memanggilnya.

"Saya kemudian dipanggil oleh Kepala Cabang dan disuruh menghadap Dirut BPR Bank Angga pada tanggal 26 Nopember 2009 terkait pakaian jilbab yang saya pakai itu," katanya.

Ironisnya, begitu korban menghadap Dirut BPR Bank Angga, Angga Suryawijaya, tiba-tiba dirinya langsung dipaksa membuat surat pengunduran diri itu.

"Saya kaget begitu dipaksa membuat surat itu dan disuruh berhenti," tambah Tanty dengan didampingi suaminya, Dwi Santoso.

Salah satu alasan pihak perusahaan melarang karyawannya memakai pakaian jilbab ungkap Tanty, karena 90 persen pemegang sahamnya berasal dari non muslim.

"Salah satu alasannya katanya begitu. Sehingga semua karyawan merasa takut," tandas Tanty yang mengancam akan melaporkan kasus itu ke MUI Kota Probolinggo.

Sebuah Pelampiasan Cita-Cita

Banyak orang ingin menerbangkan helikopter, tetapi tak banyak yang beruntung. Hastanto Sri Margi Widodo dan Agus Lie melampiaskannya lewat aeromodelling. Tidak menerbangkan helikopter sungguhan, helikopter RC pun jadi.

Raut wajah Hastanto Sri Margi Widodo, direktur teknologi informasi (TI) PT Asuransi Bintang Tbk., yang sumringah mendadak berubah serius. Keningnya berkerut. Setelah mengisi bahan bakar nitro pada Heli Trex-nya, ia coba menerbangkannya. Namun, helikopter berukuran mini itu tak juga mengudara. “Ada yang belum tersambung,” keluh Widodo, sapaan akrabnya. Ia lalu mengotak-atik mesin helikopter remote control (RC) miliknya.

Sejenak kemudian, suara deru mesin dan sapuan baling-baling perlahan mulai mengoyak udara di sekitarnya. “Suaranya memang agak keras, jadi lebih nyaman kalau main di lapangan,” kata Widodo, setengah berteriak. Warta Ekonomi yang siang itu berada tak jauh dari Widodo terpaksa menutup telinga.

Tidak berselang menit, helikopter mulai terbang vertikal. Setelah dirasa cukup, lulusan S2 Curtin University of Technology, Australia, ini mulai mengendalikan helikopternya berkeliling lapangan sepak bola yang ada dalam satu kompleks dengan kantornya di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan. “Di luar jam kerja, saya sering berada di lapangan ini untuk menerbangkan helikopter RC,” aku Widodo. Biasanya, ia berada di tempat itu hingga beberapa jam—kadang sendiri, tetapi tak jarang ditemani rekan kerja atau bahkan sopirnya.

Namun, Widodo mengaku beberapa kali mencuri jam kerja hanya untuk bermain aeromodelling. Bahkan, saat pekerjaan sedang menumpuk. Itu dilakukannya untuk menurunkan stres. “Kalau sedang banyak pekerjaan, saya main sekitar 10 menit, lalu kembali lagi bekerja,” bisiknya. Setelah bermain sebentar, ia mengaku pikirannya menjadi lebih segar dan ide pun mengalir lancar.

Widodo menjadikan aeromodelling bagian dari strategi mengelola stres. “Saya sering memaksa staf untuk ikut main helikopter. Pertama kali mereka malu-malu, tetapi setelah dua-tiga kali malah mereka yang meminta,” selorohnya. Bahkan, suatu hari ia pernah membelikan satu set helikopter RC siap terbang untuk para stafnya dan disimpan di kantor. “Saya belikan mereka agar milik saya tidak sering dipakai,” canda Widodo. Sekarang, tambahnya, sebagian stafnya sudah memiliki helikopter RC.

Modifikasi Mainan Mahal

Widodo mengelompokkan dirinya dalam jenis aeromodeller modifikasi. Artinya, ia tipe pemain yang lebih suka mengotak-atik mainannya daripada berakrobatik. “Ada perasaan lebih dari sekadar puas apabila kita bisa mengkreasikan sesuatu dari sebuah heli agar memiliki nilai lebih dibanding yang lain,” aku Widodo.

Setelah membeli seperangkat helikopter RC standar, ia biasanya langsung meng-oprek-nya. Bukan sekadar otak-atik engine, melainkan juga membuat semacam program komputer dan ditanam pada sebuah cip di heli tersebut. Tujuannya, tentu, meningkatkan performa mainan miliknya. Untuk membuat program ini, Widodo butuh waktu dua bulan. Aplikasi ini dibuatnya di sela-sela kesibukannya. “Saya membuat program ini di tengah kesibukan kerja dan saat libur,” cetus moderator forum pehobi aeromodelling di www.gaero.info ini.

Widodo tak pernah pelit, ia sering membagi program yang telah dibangunnya kepada rekan-rekan dalam forum tersebut. “Setiap selesai mengembangkan aplikasi biasanya saya upload ke forum agar yang lain juga bisa mencoba,” ujarnya.

Pengembangan program dan urusan otak-atik mesin helikopter RC, diakuinya, ia pelajari secara otodidak. “Saya belajar dari buku dan situs internet,” jelasnya. Kemampuan mengotak-atik ini memberinya beberapa manfaat, seperti efisien dalam hobi sekaligus meng-upgrade kemampuan “mainan”-nya. Maklum, hobi ini lumayan mahal. Saat heli mengalami crash, misalnya, untuk memperbaiki plus harga suku cadangnya tidak murah. Sekadar informasi, harga seperangkat heli RC siap terbang Rp1,5–45 juta, tergantung spesifikasinya. Adapun ongkos perbaikannya paling murah Rp200.000. “Kalau rusaknya parah, bisa jutaan rupiah,” tandas Widodo.

Untuk pemula, Widodo merekomendasikan membeli heli elektrik seharga Rp5 juta-an. Kalau sudah mahir, lanjut Widodo, pehobi bisa memakai heli berbahan bakar metanol. “Oleh karena bobot dan risikonya, heli dengan bahan bakar metanol disarankan dimainkan oleh pemain yang sudah mahir,” saran ayah dari dua putra dan seorang putri ini.

Ribuan Kali Pecah Berkeping-keping

Pehobi heli RC lainnya adalah Agus Lie. Tidak tanggung-tanggung, Agus bahkan mendirikan PT Hely Tech, produsen heli RC dengan merek e-Hely. Bagi sarjana teknik kimia lulusan Curtin University of Technology, Australia, ini, satu-satunya alasan menggeluti hobi heli RC ialah adrenalin. “Kalau tangan tidak bergetar dan adrenalin tidak naik, saya tak akan main heli,” ungkapnya. Menurut dia, makin rendah terbang heli, adrenalin pun akan makin tinggi. “Saat heli nyaris menyentuh tanah, tangan bisa bergetar kencang karena adrenalin terus naik,” ujar Agus.

Agus termasuk pemain heli RC yang suka berakrobatik—sebuah pilihan berisiko. Ia mengklaim ribuan kali heli-nya jatuh dan hancur berkeping-keping. “Saya sudah habis miliaran rupiah akibat ratusan heli yang rusak atau hancur karena jatuh,” keluhnya. Bukan hanya risiko materi, jika tidak hati-hati, nyawa bisa menjadi taruhan. “Hobi ini butuh konsentrasi karena dengan bobot yang berat bisa memakan korban,” papar pria berkulit putih ini. Bagi penonton yang ingin melihat, tambahnya, lebih aman berada sekitar 10 meter di belakang pemain.

Agus terbilang rajin mengikuti berbagai turnamen aeromodelling, juga yang diadakan di luar negeri. Pada 2008 lalu, misalnya, ia ikut turnamen di Taiwan. “Tahun 2008 saya beberapa kali ikut turnamen di Bogor, Palembang, dan Taiwan,” ujarnya. Tahun sebelumnya, ia ikut kejuaraan di Singapura. Sayangnya, ia baru bisa berjaya di dalam negeri, sedangkan di luar negeri ia baru sebatas berpartisipasi. “Terakhir saya juara II Kejurnas Aeromodelling,” kata pria yang kerap main di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, dan Alam Sutera di Tangerang ini, terbahak.

Pelampiasan

Widodo mulai menekuni hobi ini sejak 1998 dan mengaku kian serius pada 2005. “Waktu itu harga seperangkat heli RC sudah mulai terjangkau,” jelas pemilik empat heli ini. Ia menganggap hobinya ini sebagai pelampiasan dari cita-citanya untuk bisa mengemudikan helikopter. “Ini karena saya sejak dulu ingin bisa terbang,” kata Widodo. Ia lalu bercerita mengapa lebih terobsesi terhadap helikopter ketimbang pesawat terbang. “Waktu di Australia, saya pernah mengemudikan pesawat Cessna. Rasanya seperti naik bajaj,” cetus dia.

Sementara itu, Agus menilai menerbangkan helikopter lebih sulit daripada pesawat, sehingga tantangannya pun lebih tinggi. Tidak cuma saat menerbangkan helikopter sungguhan, menerbangkan helikopter RC pun ternyata lebih sulit daripada menerbangkan pesawat RC. Bahkan, Widodo mengaku butuh waktu dua bulan agar fasih mengendalikan helikopter RC. Padahal, saat menerbangkan pesawat RC ia cukup belajar satu bulan.

Selain itu, Widodo dan Agus suka dengan helikopter RC karena bisa diterbangkan di mana saja, baik di kawasan perumahan maupun di tanah lapang. Urai Widodo, “Itu karena helikopter bisa terbang vertikal, sedangkan kalau menerbangkan pesawat RC di perumahan ada penghalang berupa pohon atau rumah, karena terbangnya landai.”

Meski obsesi mengendalikan helikopter sudah tersalurkan, Widodo belum membuang keinginannya membeli sebuah helikopter betulan. Apalagi, harganya tak semahal dulu. “Kini, harga satu unit helikopter ada yang kurang dari Rp1 miliar,” bisik Widodo. Namun, tentu saja, untuk membelinya ia harus melobi sang istri agar berkenan mencairkan dana. “Ini perjuangan berat bagi saya,” pungkasnya, sambil tergelak.

Baru Tahu Kulit Tas Bellezza dari Sogo Emporium Mengelupas

Jakarta - Tanggal 27 November 2009 hari Jumat saya membeli tas jinjing merek Bellezza di Sogo Emporium. Sewaktu membayar saya pastikan pada SPG kalau mau barang baru dan minta dicek kondisinya. Memang barang baru dan cek fisik dan reseliting memang baik.

Tas tersebut baru saya pakai hari Selasa, 02 Desember 2009 dan pada hari Kamis. Baru saya tahu kalau kulit tali jinjingnya mengelupas.

Esok harinya, Jumat sore sekitar pukul 18.10 langsung saya bawa kembali ke kounter tas di Sogo Emporium. Penjaga kounter tersebut lagi tidak di tempat. Pada SPG yang berada di sana saya cerita dan tunjukkan tas yang kulitnya rusak dalam empat hari pakai. Kalau sebulan mungkin kulitnya habis terkelupas semua.

Saya minta diganti baru karena tas tersebut memang sudah rusak kulitnya dari awal. Hanya karena tidak disentuh sehingga kelihatan masih bagus. Tetapi, setelah dipakai baru mengelupas terus.

Setelah dibantu mencari teman-temannya baru dibilang kalau SPG tidak masuk kerja karena sakit. Saya sudah menunggu berdiri hampir 20 menit dan saya minta beretemu Store Manager. Tunggu lagi lama banget. Tambah lagi 15 menit.

Datanglah Ibu Silvi. Saya cerita lagi dari awal dan permintaan saya. Saya dijelaskan kalau barang yang dijual di Sogo adalah konsinyasi sehingga kalau mau tukar barang pun harus proses ke supplier. Kalau memang diganti baru diganti.

Saya kaget sekali dan saya tegaskan kalau saya beli tas di Sogo, yang saya tahu service dari Sogo, urusan barang dapat dari mana bukan urusan saya. Ganti atau tidak dari supplier adalah masalah internal Sogo dan supplier. Tidak ada kaitan dengan saya.

Jelas-jelas barang yang dijual ke saya lewat Sogo adalah barang yang rusak. Ibu Silvi tetap bertahan kalau pun ada barang (dan memang ada barang) beliau tidak dapat menggantikan untuk saya. Beliau takut kalau tidak diganti akan jadi bebannya (atau Sogo?).

Beliau minta nama dan nomor HP saya dan berjanji akan menindaklanjuti masalah ini. Saya mengatakan saya kecewa sekali kalau masalah kecil begitu harus lewat proses panjang. Saya sendiri juga tidak berharap banyak setelah tahu kalau ternyata pelayanan Sogo tidak sekelas nama besarnya.

Salam,
Ginli
M Karang V4U No 49 Jakarta Utara
ginlikho@yahoo.com
08161968745

Dipenjara, Jennifer Dunn Merengek Minta Pulang

Jakarta Nasibnya tak kunjung jelas, artis pendatang baru, Jennifer Dunn, mulai galau. Jennifer merengek minta agar segera dipulangkan.

Jennifer yang juga tersangka kasus dugaan penyalahgunaan narkoba, sejak Oktober 2009 lalu memang menjadi tahanan Polda Metro Jaya. Karena statusnya yang tersangka kasus narkoba, Jennifer tak bisa mendapatkan tahanan luar.

"Katanya dia mau pulang, nggak betah kali yah," jelas Sunan Kalijaga, pengacara Jennifer saat dihubungi detikhot lewat telepon genggamnya, Senin (7/12/2009).

Perempuan berusia 20 tahun itu merasa kalau perkembangan kasusnya terlalu lama diulur-ulur. Sunan menuturkan, minggu lalu sebenarnya berkas penyidikan Jennifer sudah dilimpahkan dari kepolisian ke kejaksaan. Namun karena sejumlah tersangka mulai tertangkap dan berkaitan dengan kasusnya Jennifer, maka berkas tersebut dikembalikan lagi.

"karena banyak yang ketangkep lagi, makanya berkasnya harus dilengkapi, dibalikin laga di polisi," imbuhnya.

Pada 12 Oktober 2009 lalu, polisi menemukan tujuh butir pil ekstasi di kamar kost Jennifer di Jalan Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Sementara di kamar manajernya ditemukan satu paket shabu dan alat hisapnya.

Jennifer disangka melanggar pasal 65 UU no 5 tahun 1997 tentang psikotropika dengan hukuman paling lama lima tahun penjara dan denda Rp 100 juta.

Perias Terkenal Tien Santoso Tutup Usia

Jakarta - Perias pengantin nasional terkenal, Tien Santoso, meninggal dunia di usia 59 tahun. Almarhumah akan dimakamkan selepas salat zuhur.

Menurut staf sanggar Tien Santoso, Anggi, almarhum tutup usia pukul 03.57 di RS Medistra karena sakit. "Jenazah nantinya akan dibawa ke rumah duka di Jl Guntur sebelum dimakamkan di TPU Karet.

Dalam website pribadinya, Tien Santoso yang lahir di Madiun 11 November 1950 ini telah menggeluti rias pengantin sejak belia.

Tien dipercaya untuk menangani di antaranya pernikahan putra presiden pertama RI, Bayu Soekarnoputra, putri proklamator, Halida Hatta, hingga Alissa Abdurrahman Wahid, juga putra mantan Wapres Try Sutrisno, putri mantan Menlu Ali Alatas hingga keluarga orang kenamaan Sudwikatmono. Begitu juga puluhan pasangan artis dari Vina Panduwinata, Onky-Paula, Maudy Koesnadi, Memes, hingga Kristina.

Tien juga tercatat sebagai dosen di Jurusan Tata Rias Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan aktif di berbagai organisasi seperti Asosiasi Spa Indonesia (ASPI), Tiara Kusuma, Organisasi Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia.

Penghargaan yang pernah didapat Tien antara lain Anugrah Piagam Bhakti Budaya, Dharma Budaya, Kridha Budaya, Pakarti Budaya, dan Bintang Mas ke-3 dari Pusat Lembaga Kebudayaan Jawi Surakarta, Kartini Award 2004 dari Iwapi, dan Satya Lencana dari Presiden RI pada 2004.

Video Seks Mantan Kekasih Diumbar di Facebook

Austin - Rekaman video seksual seringkali membawa petakajika t ersebar pada publik umum. Inilah yang menimpa seorang wanita di Austin, Amerika Serikat, yang harus menghadapi kenyataan video seksnya dengan mantan pacar, di-posting di Facebook.

Malu bukan kepalang, korban yang dirahasiakan namanya segera lapor pada polisi setempat. Ia berkisah bahwa dulu, memang ia pernah berhubungan intim dengan mantan kekasihnya yang bernama James DeLosSantos.

Nah, rupanya saat itu, korban kurang waspada. Sebab tanpa sepengetahuannya, sang mantan sempat merekam berbagai aksi intim mereka.

Sesudah mereka berpisah, tersangka nekat mem-posting adegan mesum tersebut di Facebook. Korban pun kaget ketika melihat video itu terpampang di account Facebook mantan pacarnya.

Segera saja polisi memburu DeLosSantos. Dan dalam waktu singkat tersangka berhasil dibekuk. Dia berkilah memposting video cabul itu tanpa sengaja dan juga menampik wanita yang ada dalam rekaman adalah bekas kekasihnya.

Namun tetap saja tersangka terancam hukuman penjara sampai dua tahun dan denda sebesar US$ 10.000, dengan tuduhan melakukan aksi rekaman terlarang.

Bom Setara 7 Kg TNT Ditemukan di Lokasi Kecelakaan

Uglovka - Kereta Api (KA) di Rusia tergelincir hingga menewaskan lusinan orang. Bahan peledak ditemukan di lokasi tergelincirnya KA itu.

Badan intelijen Rusia, Federal Security Service (FSB) mengatakan temuan awal menunjukkan adanya tanda-tanda bahan-bahan peledak.

"Pakar kriminal mengatakan berdasarkan temuan awal ditemukan bom setara 7 kilogram TNT," ujar Kepala FSB Alexander Bortnikov ketika melapor kepada Presiden Rusia Dmitry Medvedev seperti dilansir dari Reuters, Minggu (29/11/2009).

Penyidik mengatakan mereka menemukan serpihan yang dipercaya sebagai bom dan membuka kasus kriminal ini mengarah kepada dugaan aksi terorisme. Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas kecelakaan ini.

Tak lama setelah pernyataan Kepala FSB, terjadi ledakan kedua di tempat tergelincirnya kereta. Ledakan yang daya ledaknya lebih rendah ini tak menimbulkan korban jiwa atau korban luka.

Menurut kepala perusahaan kereta api Rusia Russian Railways, Vladimir Yakunin ledakan kedua terjadi pada pukul 14.00 WIB.

14 Gerbong KA Nevsky Express yang membawa 682 penumpang dan 29 awak tergelincir di rel dekat Desa Uglovka, antara Moscow dan St Petersburg pada Jumat malam waktu setempat. Tepatnya 350 km di utara Moscow.

Kementerian Darurat Rusia mengatakan sedikitnya 26 orang tewas akibat kecelakaan ini dan 18 orang masih hilang, serta 96 orang lainnya luka-luka. Sementara organisasi SAR mengatakan korban tewas sudah mencapai 39 orang.

Putra Staf KBRI Rusia Tewas dalam Tabrakan Mobil di Dekat Moskow

Moskow - Anak lelaki seorang staf Kedubes RI di Rusia mengalami kecelakaan mobil hingga meninggal dunia di dekat Moskow.

Penjelasan ini disampaikan oleh seorang petugas KBRI pada media Rusia, RIA Novosti, Senin (7/12/2009) guna meluruskan informasi dari sumber kepolisian sebelumnya yang menyebutkan korban tewas adalah anak Dubes RI di Rusia.

"Dia bukan putra Dubes, namun anak dari staf Kedubes," kata petugas Kedubes tersebut.

Kecelakaan mobil itu melibatkan mobil Zhiguli dan sedan Honda Civic. Keduanya bertabrakan di jalan tol Borovskoye, dekat Moskow, pada pukul 01.00 waktu setempat, Minggu (6/12). Seorang polisi Rusia yang mengendarai Zhiguli dan seorang WNI yang mengendarai Civic, tewas di lokasi.

Dua penumpang lainnya juga tewas, sedangkan dua lainnya terluka. Polisi lalu lintas masih menyelidiki penyebab kecelakaan maut itu.