Konon, ada sebuah humor satir tentang perang Iraq. Ketika seorang seorang sutradara film Hollywood ditanya mengapa belum ada film tentang perang di Iraq, ia berdeham, seraya menjawab, “Mengapa harus ada film perang di Iraq? Kita kan menang di sana?”
Amerika memang menang perang di Iraq. Tetapi pada kenyataannya, perang yang dijadikan pelampiasan pasca-tragedi 9/11 yang belum ketahuan juntrungannya itu, telah menorehkan luka yang dalam.
Apalagi kalau bukan begitu banyaknya korban tentara AS yang mati di sana—bahkan melebihi jumlah korban di WTC itu sendiri.
“Saya percaya, keputusan presiden George Bush untuk mengobarkan perang di Iraq merupakan sebuah blunder besar dalam sejarah Amerika.” Ujar Paul Findley, seorang Republikan. Dan prediksinya terbukti benar.
Perang Iraq yang diluncurkan beberapa tahun yang lalu sebagai bagian dari program yang disebut memerangi teroris telah meminta banyak kepada Amerika. Bush mengklaim bahwa menggulingkan Saddam Hussein ketika itu adalah untuk menghentikan jaringan Al Qaidah dengan sang mantan presiden Iraq itu.
Sekadar informasi, 9/11 menelan korban sekitar 2978 orang. Sementara sampai sejauh ini, perang Iraq telah menelan korban dari tentara AS sendiri berjumlah 4367—sebagaimana yang telah dikonfirmasikan oleh The DoD.