Setidaknya menurut laporan media Italia pada hari Senin kemarin (16/11), sekitar 200 wanita Italia merasa di kibulin oleh Gaddafi setelah Gaddafi mengundang mereka lewat sebuah agen iklan untuk menghadiri sebuah "pesta" di sebuah villa di Roma.
Dalam iklannya agen iklan Hostessweb membuat kriteria yang sangat spesifik bagi wanita yang akan hadir dalam "pesta" tersebut, dalam iklannya tertulis : "Dicari 500 gadis yang berpenampilan menarik berumur antara 18 - 35 tahun, tinggi sekurang-kurangnya 1,7 meter, berpakaian rapi namun tidak mengenakan rok mini atau baju dengan potongan rendah."
Sekitar 200 wanita Italia akhirnya ada yang memenuhi undangan pemimpin Libya tersebut di sebuah vila Roma, karena mereka telah diberitahu bahwa mereka akan menerima uang sekitar € 60 (90 dollar) dan "beberapa cendera mata dari Libya." Namun di antara mereka terdapat seorang wartawan yang menyamar untuk kantor berita Italia ANSA, yang mengambil foto dan menggambarkan proses malam "pesta" tersebut.
Wartawan tersebut menggambarkan bagaimana para wanita Italia memenuhi undangan dan berharap untuk menghadiri sebuah pesta mewah tetapi sesampai di vila mereka diberitahu untuk menunggu di sebuah aula besar sampai kedatangan Gaddafi, yang ternyata setelah Gaddafi datang malah memberi mereka pelajaran tentang Libya dan Peranan Wanita dalam Islam.
Media Italia melaporkan pemimpin Libya itu menjelaskan bahwa tidak benar Islam tidak menghargai wanita dan kemudian mengatakan justru "wanita baratlah yang lebih sering diperlakukan hanya sebagai bagian dari perabotan rumah tangga dan dapat diganti kapanpun pria mau. Dan hal ini adalah sebuah ketidak adilan bagi wanita."
Dengan perasaan dongkol ratusan wanita Italia tersebut terpaksa mendengarkan kuliah Gaddafi selama dua jam tentang Islam sudah termasuk sesi tanya jawab, di akhir acara Gaddafi memberikan kesimpulan dari 'kuliahnya' tersebut dengan sebuah nasehat supaya para wanita Italia yang hadir di "pesta" nya itu untuk masuk Islam dan kemudian setiap wanita yang hadir mendapat oleh-oleh berupa Al-Quran dan sebuah buku yang berisi kumpulan ceramah Gaddafi yang dinamakan "Green Book"."Jangankan pesta VIP yang kami dapatkan, mereka bahkan tidak memberi kami segelas air," kata seorang peserta kepada kantor berita ANSA.
Sebagian wanita yang lain mengatakan mereka tersinggung oleh apa yang mereka anggap aspek-aspek pelajaran anti-Kristen, seperti ketika Gaddafi menceritakan bagaimana umat Islam tidak percaya bahwa Yesus telah disalibkan tetapi Allah menggantikannya dengan orang yang serupa dengannya dan membawa Yesus naik ke surga untuk menyelamatkannya dari penyiksaan.
Kedutaan Libya mengatakan kepada ANSA bahwa Gaddafi sedang merencanakan malam serupa lainnya selama kunjungan tiga harinya di Italia di mana dia ada disana untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi PBB yang diselenggarkan di Roma terkait persoalan pangan.