Puluhan penghuni Panti Sosial Tresnawerda, Kota Parepare, Sulsel, hidup dalam kondisi yang sangat meprihatinkan. Minimnya layanan kesehatan serta fasilitas hidup lainnya, menyebabkan para Orang Tua Jompo yang menjadi penghuni panti tersebut menjalani hari-hari yang suram.
Minimnya Fasilitas hidup, seperti layanan kesehatan dan kebersihan serta gizi, menyebabkan puluhan penghuni Panti Jompo Tresnawerda, Kota Parepare, Sulsel, hidup dalam kondisi memprihatinkan.
Selain terpisah jauh dari keluarga, Para Manusia Lanjut Usia (Manula) tersebut mengaku pasrah menjalani hari tua dengan kondisi seperti ini. Pak Telo misalnya, menurut Lelaki lanjut usia ini, sudah tujuh tahun lebih ia menghabiskan hari tuanya di Panti Jompo.
Entah karena alasan apa, Keluarga Pak Telo mengirimnya ke Panti Sosial Tersnawerda Mappakasunggu. Padahal Pak Telo berharap dapat menjalin hari tuanya di tengah-tengah keluarga tercinta.
Di Panti sosial ini Pak Telo mengaku menjalani hidup yang sulit. "Sudah tujuh tahun saya tinggal di Panti ini. Selama itu, Nasi putih dan Ikan Kering menjadi menu makanan yang tidak asing lagi. Belum lagi fasilitas hidup lainnya yang sangat minim. Beberapa penghuni lainnya hanya tidur beralaskan lantai atau dipan kayu. Sementara banyak kasur busa yang diperuntukkan bagi kami hanya tersimpan di gudang," ungkap Telo dengan mimik sedih.
Entah karena alasan apa, Pihak Pengelola menyimpan begitu banyak kasur busa digudang. Padahal para penghuni Panti sangat membutuhkan fasilitas tersebut.
Selain Fasilitas hidup seperti minimnya makanan bergizi dan layanan kesehatan yang kurang, faktor kebersihan juga menjadi kendala tersendiri bagi para penghuni panti. Pihak pengelola seperti menutup mata akan hal itu.
Bagaimana tidak, banyak ruang tidur atau kamar yang setiap hari digunakan para penghuni panti kondisi kebersihannya sangat jauh dari pola hidup sehat. Kotoran tersebar dimana-mana. Terlebih lagi kondisi WCnya yang sangat jorok. Padahal para penghuni Panti sangat rentan terjangkit penyakit.
Sementara itu, saat dikonformasi, Pihak Pengelola Panti enggan berkomentar. "Saya tidak bisa memberikan komentar," ungkap salah seorang Staf Panti Sosial tanpa menyebutkan identitasnya.